fbpx

Biografi Steve Jobs: Pendiri Apple Tidak Lulus Kuliah

Dipublikasikan oleh Gilang Irwan pada

Steve Jobs, ikon revolusioner di dunia teknologi, dikenal luas dengan visi dan karyanya yang gemilang di Apple dan Pixar. Namun, di balik persona publiknya yang karismatik, terdapat sisi kehidupan pribadi yang kompleks dan penuh lika-liku. Salah satu aspek yang menarik adalah ia tidak menyelesaikan kuliahnya. Namun, masa mudanya penuh dengan pengalaman dan petualangan yang mengantarkannya pada pencapaian gemilang di kemudian hari.

Kehidupan Pribadi

Lahir di San Francisco pada tahun 1955, Jobs diadopsi sejak bayi oleh Paul dan Clara Jobs. Relasi dengan orang tua angkatnya terbilang rumit. Jobs pernah kabur dari rumah di usia remaja dan kembali terhubung dengan mereka di kemudian hari.

Jobs memiliki seorang adik perempuan, Mona Simpson, yang menjadi novelis terkenal. Ia juga memiliki seorang putri kandung, Lisa Brennan-Jobs, dari hubungannya dengan Chrisann Brennan di awal masa mudanya. Jobs initially denied paternity, a situation that caused emotional strain between them. However, he later acknowledged and maintained a relationship with Lisa.

Pada tahun 1991, Jobs menikah dengan Laurene Powell, seorang pengusaha dan edukator. Mereka dikaruniai empat anak: Reed, Erin, Eve, dan Audrey. Jobs dikenal sebagai ayah yang penyayang dan menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.

Jobs dikenal memiliki kepribadian yang perfeksionis dan demanding, mendorong dirinya dan orang lain untuk mencapai standar yang tinggi. Ia memiliki gaya hidup vegetarian dan gemar bermeditasi.

Pada tahun 2004, Jobs didiagnosis mengidap kanker pankreas. Ia menjalani transplantasi hati pada tahun 2009, namun kesehatannya terus menurun. Jobs mengundurkan diri dari Apple sebagai CEO pada tahun 2011 dan meninggal dunia beberapa bulan kemudian di usia 56 tahun.

Meskipun kehidupan pribadinya penuh dengan pasang surut, Steve Jobs meninggalkan warisan yang tak ternilai. Ia dikenang sebagai visioner, inovator, dan pemimpin yang inspiratif. Pengaruhnya pada industri teknologi dan budaya populer masih terasa hingga saat ini.

Perjalanan Karir

Jobs memasuki Reed College, namun ia berhenti setelah enam bulan karena merasa tidak puas dengan sistem pendidikan tradisional. Ia kemudian menghabiskan beberapa bulan di India, menelusuri spiritualitas dan filosofi Timur. Pengalaman ini, bersama dengan kecintaannya pada desain dan teknologi, menjadi fondasi bagi pemikiran inovatifnya di masa depan.

Setelah kembali ke Silicon Valley, Jobs kembali terhubung dengan Wozniak. Pada tahun 1976, mereka mendirikan Apple Computer di garasi rumah orang tua Jobs. Produk pertama mereka, Apple I, adalah komputer papan sirkuit yang dirancang dengan cermat dan dijual kepada para hobiis.

Apple II, diluncurkan pada tahun 1977, mengantarkan Apple ke kesuksesan besar. Desainnya yang ramah pengguna dan kemampuan grafisnya yang canggih menjadikannya komputer populer di kalangan konsumen dan institusi pendidikan. Jobs, dengan visi dan bakat pemasarannya yang luar biasa, memainkan peran penting dalam popularitas Apple.

Namun, perjalanan Apple tidak selalu mulus. Pada tahun 1985, Jobs dipecat dari Apple karena perselisihan internal. Dia kemudian mendirikan NeXT, sebuah perusahaan komputer yang fokus pada pendidikan tinggi. Pada tahun 1986, ia juga mengakuisisi Pixar Animation Studios, yang kemudian menjadi raksasa animasi komputer.

Pada tahun 1997, Apple membeli NeXT, membawa Jobs kembali ke perusahaan yang dia dirikan. Di bawah kepemimpinannya, Apple mengalami kebangkitan yang luar biasa. Ia meluncurkan produk-produk revolusioner seperti iMac, iPod, iPhone, dan iPad, yang mengubah cara orang menggunakan komputer, mendengarkan musik, berkomunikasi, dan mengakses informasi.

Kesimpulan

Steve Jobs adalah sosok yang kompleks dan multidimensi. Di balik pencapaian profesionalnya yang luar biasa, terdapat sisi kehidupan pribadi yang penuh dengan lika-liku dan pencarian jati diri. Kisah hidupnya memberikan inspirasi dan pelajaran berharga tentang kegigihan untuk melakukan apa yang dipercaya hingga meninggalkan kuliah. Selain itu beliau mengajarkan pentingnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.

Behind the Brand

Biografi Steve Jobs: Pendiri Apple Tidak Lulus Kuliah

Gilang Irwan