fbpx

Sejarah BMW: Bermula Mesin Pesawat Hingga Mobil Balap

Dipublikasikan oleh Gilang Irwan pada

Bayerische Motoren Werke AG, diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai Bavarian Motor Works, disingkat BMW. Perusahaan jerman ini terkenal memproduksi kendaraan mewah. Awal mula perusahaan ini berdiri mereka justru tidak memproduksi kendaraan bermotor melainkan mesin pesawat terbang. Menurut cacatan sejarah arsip perusahaan Bavarian Motor Works pertama kali memproduksi sepeda motor pada tahun 1923, dan mobil pada tahun 1928/29.

Sejarah Perusahaan

Selama masa Perang Dunia I dan II

Usai perang dunia pertama selesai, beberapa negara eropa termasuk Jerman dilarang memproduksi mesin dan pesawat terbang. Hal ini membuat seluruh pabrikan otomotif Jerman lainnya mengalihkan basis produksinya. BMW memilih memproduksi kendaraan darat, yakni mobil dan motor. Sepeda motor yang pertama kali di produksi adalah BMW R32 pada tahun 1923. Mobil pertama produksi BMW adalah Dixi DA pada tahun 1928.

Jerman kembali diperbolehkan memproduksi mesin pesawat untuk angkatan udara Jerman (Luftwaffe) setelah kanselir Jerman saat itu. Adolf Hitler menginisiasi agresi militer ke wilayah-wilayah Eropa yang kemudian meletuskan Perang Dunia Kedua. Bavarian Motor Works mengembangkan 2 mesin pesawat tempur, yakni BMW 801, dan mesin jet BMW 003. 

Meski fokus memproduksi mesin pesawat, pabrikan tetap menjalankan produksi mobil dan motor. Selama Perang Dunia Kedua, dengan memproduksi beberapa mobil, yakni BMW 3/15PS (Dixi), BMW 3/20PS, BMW 303, BMW 321, dan BMW 335. BMW juga menginisiasi produk mobil sport mereka, yaitu BMW 327 dan BMW 328.

Setelah Perang Dunia Kedua berakhir pada 1945, pabrik menghentikan produksi mesin pesawat, dan juga dilarang untuk memproduksi kendaraan, baik mobil maupun motor. Tidak hanya itu, pada akhir Perang Dunia Kedua, pabrik BMW yang berada di Munich hancur akibat ledakan bom. Untuk tetap bertahan selama pelarangan ini, brand mobil mewah jerman ini sempat memproduksi perkakas alat rumah tangga dan sepeda.

Pada akhir dekade 40-an, larangan produksi tersebut hilang dan BMW mulai kembali memproduksi kendaraan bermotor. Perlu waktu sekitar 4 tahun bagi perusahaan untuk kembali memproduksi mobil. Selama dekade 50-an, BMW memproduksi 4 model, yaitu BMW 502, BMW 600, dan BMW 507. Selain itu, BMW sempat memproduksi mobil roda 3 kecil yang sangat populer pada masa itu yaitu, Isetta.

Pasca Perang Dunia I dan II

BMW sempat mengalami kondisi keuangan yang sulit karena terlilit hutang dan penjualan yang menurun sejak pertengahan tahun 50-an, ini merupakan sejarah pahit BMW. Produk yang sukses pada saat itu hanya BMW Isetta, sementara produk lain tidak laku karena terlalu mahal. BMW kemudian mampu keluar dari krisis pada tahun 1960 setelah industrialis asal Jerman, Herbet Quandt menjadi pemegang saham mayoritas.

Dibawah kendali keluarga Quandt, perusahaan melanjutkan produksi mobil-mobil kecil seperti sedan kecil BMW 700. Perusahaan melakukan pengembangan teknologi untuk produk-produknya. Pada tahun 1968 BMW memperkenalkan New Six yang kemudian menjadi BMW Seri 6 hingga sekarang. Kemudian meluncurkan Seri 5 pada 1972. BMW kemudian memperkenalkan sedan kecil mereka, Seri 3 pada 1975.

Sepanjang dekade 90 berbagai inovasi terus di lakukan salah satunya yakni saat munculnya seri X, sebuah kendaraan SUV (Sport utility vehicle). Produk pertama seri ini adalah X5 pada 1999. Walaupun sempat menuai keraguan karena memproduksi kendaraan selain sedan. Divisi X kemudian perlahan terkenal sebagai identitas SUV yang nyaman dan canggih.

Tahun 1995, BMW mengakuisisi penuh perusahaan studio desain bernama Designworks USA. Kemudian pada tahun 1994 membeli perusahaan otomotif Inggris Grup Rover (Rover, Land Rover, MG, Austin, dan Morris) dan memilikinya selama 6 tahun. Namun kembali ke pasaran pada tahun 2000 ke Phoenix Consortium, karena mengalami kerugian besar.

Di Indonesia, PT BMW Indonesia didirikan pada tahun 2001, dan produksi kendaraan mewah ini untuk wilayah Indonesia berada dibawah PT Astra International Tbk. 10 tahun kemudian tepatnya pada tahun 2011, BMW Group menanamkan investasi sebesar lebih dari Rp 100 miliar di Indonesia.

Brand BMW

Logo BMW (Bavarian Motor Works) terdiri dari sebuah lingkaran hitam tebal yang terdapat tulisan BMW. Serta memiliki warna putih dan biru pada tengah simbol. Menurut arsip perusahaan logo ini pertama kali tercatat di arsip perusahaan pada tahun 1917. Namun akan tetapi logi ini pertama kali muncul ke publik saat BMW meluncurkan sepeda motor pertama mereka di tahun 1923.

Pengaruh logo ini tidak lepas dari sejarah awal BMW yaitu logo awal perusahaan saat masih bernama Rapp Motorenwerke. Namun beberapa perubuhan yang tidak terlalu singnifikan terlihat dengan membuang gambar kuda hitam berganti oleh warna bendara nasional Bavaria (Bayern). Sekilas masih tetap terlihat jelas tatanan tulisan BMW yang mirip dengan logo Rapp Motorenwerke.

Beberapa tulisan di artikel lain berpendapat logo ini terinspirasi dari baling-baling pesawat hanyalah mitos. Pada video berdurasi 4 menit dari channel Youtube BMW pihak BMW menuturkan bahwa persepsi ini terbentuk karena cover majalah BMW aircraft engine magazine pada tahun 1929. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada logo BMW, mereka dan elemen dasar pada logo awal tetap terlihat jelas.

BMW dan Motorsport

Sejak di luncurkannya BMW 328 pada 1936, reputasi produsen otomotif jerman ini mulai terbentuk sebagai kendaraan sport. Hal ini beriringan dengan keberhasilan memenangkan beberapa kejuaraan, seperti BTCC, French Supertouring Championship, Super Tourenwagen Cup, Italian Superturismo and Australian Super Touring Championship. Sepanjang sejarahnya, mobil dan motor BMW telah berhasil dalam berbagai kegiatan motorsport.

Terlepas dari upaya brand, banyak tim balap swasta mengikuti kejuaraan dengan menggunakan mobil BMW di balap mobil Touring. BMW juga memasok mesin untuk Formula Satu, Formula Dua dan balap sportscar. Brand sedang jerman ini aktif di ALMS, Kejuaraan Mobil Tur Dunia (WTCC), Isle of Man TT, North West 200, Kejuaraan Dunia Superbike dan Master Deutsche Tourenwagen.

Tim McLaren F1, yang menetapkan rekor dunia untuk “mobil produksi tercepat di dunia” pada tanggal 31 Maret 1998. Serta mencapai Guinness Book of World Records catatan untuk Drift terus menerus terpanjang (Lihat Di Bawah “Guinness Book of World Records”) menggunakan mesin dari pabrikan mobil mewah ini.

Terlepas dari sejarah manis di dunia balap yang meningkatkan kepopuleran brand BMW sebagai mobil sport. BMW mulai melakukan langkah nyata untuk turut berperan dalam kelestarian lingkungan. Hal dilakukan kesadaran akan pengaruh mesin berbahan bakar fosil yang buruk pada lingkungan. BMW mulai fokus merancang kendaraan ramah lingkungan sehak tahun 2013. Ini merupakan cikal bakal lahirnya BMW i series, dengan produk pertama BMW i3 kemudian diikuti dengan BMW i8.

Behind the Brand

Sejarah BMW: Bermula Mesin Pesawat Hingga Mobil Balap

Gilang Irwan