fbpx

Sejarah Nike: Terinspirasi Dari Nama Dewi Yunani

Dipublikasikan oleh Gilang Irwan pada

Brand yang mengambil nama dari dewi Yunani NIKE, sang dewi kemenangan, didirikan pada tahun 1964 oleh Phillip Knight. Lahir dari semangat untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kala itu mendominasi pasar Amerika Serikat, Nike menjelma menjadi salah satu brand pakaian olahraga paling ikonik di dunia. Sebelum mendirikan NIKE, Phil Knight and Bill Bowerman mendirikan Blue Ribbon Sports yang merupakan distributor sepatu dari Jepang yang memiliki kualitas baik dengan harga yang bersaing.

Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1964, Phil Knight, seorang atlet lari trek dari Universitas Oregon, bersama pelatihnya, Bill Bowerman, mendirikan Blue Ribbon Sports. Modal semangat dan visi untuk menyediakan sepatu lari yang lebih baik bagi para atlet. Knight yang kala itu baru saja lulus kuliah, terkesan dengan kualitas sepatu Onitsuka Tiger buatan Jepang. Ia pun menjalin kesepakatan distribusi dengan Onitsuka Tiger untuk memasarkan sepatu tersebut di Amerika Serikat.

Tuan Onitsuka adalah pendiri Onitsuka Tiger, yang kemudian bertransformasi menjadi ASICS. Kerja sama Knight dengan Onitsuka Tiger menjadi awal mula kesuksesan Blue Ribbon Sports. Sepatu Onitsuka Tiger menawarkan performa yang lebih baik dibandingkan sepatu lari lainnya di pasaran saat itu. Selama bermitra dengan Onitsuka Tiger, Blue Ribbon Sports tidak hanya menjual sepatu, tetapi juga turut berkontribusi dalam pengembangan produk.

Seiring berjalannya waktu, hubungan Blue Ribbon Sports dengan Onitsuka Tiger mulai renggang. Perbedaan visi terkait pengembangan produk dan distribusi menjadi penyebabnya. Knight dan Bowerman menginginkan lebih banyak kontrol atas desain dan pemasaran sepatu, sementara Onitsuka Tiger memiliki pandangan tersendiri.

Pada tahun 1971, Blue Ribbon Sports memutuskan untuk berpisah kemitraan dengan Onitsuka Tiger dan menciptakan brand mereka sendiri. Mereka membutuhkan nama yang kuat dan mudah diingat. Setelah melalui proses pemilihan, terpilihlah nama “Nike” yang berasal dari dewi kemenangan Yunani, Nike. Selain itu logo mereka juga sangat ikonik, lambang centang yang sangat mendunia.

Perjalanan Brand

Nike, raksasa industri pakaian olahraga dunia, memiliki perjalanan panjang dan penuh momen penting yang mengantarkan mereka ke puncak kejayaan. Artikel ini akan mengupas tiga titik balik penting dalam sejarah Nike: kebangkitan bersama Michael Jordan, keterlibatan dalam budaya hip-hop, dan peran Eliud Kipchoge dalam memecahkan rekor lari maraton dunia.

Michael Jordan: Lahirnya Superstar NBA

Tahun 1984 menjadi tahun yang mengubah sejarah Nike dan dunia olahraga selamanya. Di tahun ini, mereka mengambil keputusan berani dengan menandatangani kontrak sponsor dengan Michael Jordan, seorang rookie NBA yang kala itu belum memiliki nama besar. Kerjasama ini melahirkan seri sepatu Air Jordan yang fenomenal, menggabungkan performa atletik dengan gaya ikonik.

Sepatu Air Jordan 1 kala itu berwarna hitam dan merah yang dikenakan Jordan di lapangan basket langsung menjadi kontroversi. Aturan NBA saat itu mewajibkan pemain untuk mengenakan sepatu yang dominan berwarna putih dan harus sesuai dengan warna seragam tim. Air Jordan 1 yang berwarna hitam dan merah jelas melanggar aturan tersebut. Komisaris NBA kala itu, David Stern, menghukum Jordan dengan denda $5.000 setiap kali ia mengenakan sepatu tersebut di pertandingan.

Namun, alih-alih meredam hype, larangan ini justru memicu kehebohan. Media massa memberitakan pemberontakan Jordan muda terhadap peraturan kuno NBA. Nike, dengan cerdik, memanfaatkan momentum ini untuk memasarkan Air Jordan 1 sebagai sepatu yang berani, ikonik, dan tak bisa dikekang. Kampanye iklan yang menampilkan denda Jordan dan larangan NBA justru semakin melambungkan popularitas Air Jordan 1. Sepatu ini menjadi simbol pemberontakan, gaya, dan performa.

Meskipun didenda, Nike bersedia membayar denda tersebut demi Jordan dan Air Jordan 1. Keputusan berani ini berbuah manis. Denda tersebut justru menjadi bahan kampanye pemasaran yang brilian. Popularitas Air Jordan 1 meroket, penjualan sepatu meledak, dan Michael Jordan menjelma menjadi bintang baru yang tak hanya dikenal di lapangan basket, tapi juga di dunia fashion.

Kemitraan Nike dan Michael Jordan menjadi salah satu kisah sukses sponsor atlet yang paling fenomenal. Nike berhasil menciptakan brand sepatu yang tak hanya unggul dalam performa, tapi juga menjadi trendsetter di dunia fashion. Jordan, di sisi lain, mendapatkan sponsor yang mendukungnya dalam meraih kejayaan di lapangan basket dan juga di luar lapangan.

Menjelajahi Dunia Hip-Hop dan Budaya Urban

Seiring popularitas Air Jordan yang meroket, Nike mulai menjalin kerjasama dengan para musisi hip-hop. Kolaborasi ini tak hanya menguntungkan Nike dalam hal pemasaran, tapi juga memperkuat citra brand mereka sebagai brand yang trendi, dekat dengan budaya jalanan, dan berani menantang status quo.

Kolaborasi Nike dengan para musisi hip-hop bukan hanya tentang menjual sepatu. Nike melihat budaya hip-hop sebagai platform untuk mengekspresikan kreativitas, menantang norma, dan terhubung dengan generasi muda. Para musisi hip-hop, di sisi lain, mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan brand ternama dan membawa pengaruh mereka ke ranah fashion.

Keterlibatan Nike dalam budaya hip-hop menunjukkan komitmen mereka untuk tidak hanya menjadi brand pakaian olahraga, tapi juga brand yang relevan dengan budaya dan gaya hidup masa kini. Nike terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren, mengantarkan mereka menjadi brand yang tak tergoyahkan di industri pakaian olahraga dan fashion dunia.

Berikut beberapa musisi hip-hop yang pernah bekerjasama dengan Nike:

  • Run-DMC: Pada tahun 1986, Run-DMC menjadi grup hip-hop pertama yang berkolaborasi dengan Nike. Mereka merilis sepatu Air Force 1 khusus dengan logo Run-DMC di bagian tumit. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah budaya hip-hop dan fashion streetwear.
  • Public Enemy: Pada tahun 1988, Nike berkolaborasi dengan Public Enemy untuk merilis sepatu Air Force 2 “Fight the Power”. Sepatu ini memiliki desain yang berani dan pesan politik yang kuat, selaras dengan musik Public Enemy yang kritis terhadap sistem sosial dan politik.
  • Jay-Z: Jay-Z adalah salah satu rapper paling ikonik di era modern. Pada tahun 2003, ia berkolaborasi dengan Nike untuk merilis sepatu Air Jordan 1 “Retro”. Kolaborasi ini mengantarkan Air Jordan 1 kembali ke puncak popularitas dan memperkuat citranya sebagai sepatu legendaris.
  • Kanye West: Kanye West dikenal dengan gayanya yang unik dan berani. Pada tahun 2007, ia berkolaborasi dengan Nike untuk merilis sepatu Air Yeezy 1. Sepatu ini menjadi salah satu sepatu paling dicari di dunia dan melambungkan nama Kanye West sebagai trendsetter di dunia fashion.
  • Drake: Drake adalah rapper Kanada yang memiliki pengaruh besar di industri musik. Pada tahun 2013, ia berkolaborasi dengan Nike untuk merilis sepatu Air Jordan 8 “OVO”. Kolaborasi ini menggabungkan gaya Drake yang stylish dengan warisan ikonik Air Jordan 8.

Eliud Kipchoge: Memecahkan Batas dan Menginspirasi Dunia

Nike mulai mensponsori Eliud Kipchoge pada tahun 2013. Kala itu, Kipchoge sudah menunjukkan bakat luar biasa dan meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Atletik 2011. Nike melihat potensi besar dalam diri Kipchoge dan yakin bahwa ia mampu mencapai hal-hal luar biasa.

Nike memberikan Kipchoge akses terhadap teknologi dan sumber daya terbaik untuk membantunya mencapai performa maksimal. Mereka menyediakan sepatu lari khusus yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi Kipchoge, serta tim pelatih dan ahli fisiologi yang membantunya menyusun program latihan yang optimal.

Pada tahun 2018, Eliud Kipchoge, atlet lari asal Kenya yang disponsori Nike, mencetak sejarah dengan memecahkan rekor lari maraton dunia. Kipchoge menyelesaikan lari maraton di ajang marathon bergengsi, Berlin Marathon. Kipchoge pada saat itu mencetak waktu 2 jam 1 menit 39 detik yang kemudian tercatat sebagai record dunia pada saat itu.

Pencapaian Kipchoge bukan hanya tentang rekor, tapi juga tentang melampaui batas manusia. Nike, sebagai sponsor Kipchoge, memainkan peran penting dalam menyediakan sepatu dan teknologi yang mendukung performa maksimalnya. Kisah Kipchoge menginspirasi dunia dan menunjukkan kekuatan tekad serta dedikasi untuk mencapai hal yang mustahil.

Kesimpulan

Kisah awal Nike ini memberi kita pelajaran berharga tentang pentingnya visi, inovasi, dan keberanian mengambil langkah sendiri. Dari Blue Ribbon Sports yang bermodal semangat, kini Nike telah menjelma menjadi brand pakaian dan perlengkapan olahraga terkumuka di dunia. Hingga saat ini NIKE terus berinovasi untuk membantu para atlet di seluruh dunia untuk mencapai performa terbaik mereka.

Behind the Brand

Sejarah Nike: Terinspirasi Dari Nama Dewa Yunani

Gilang Irwan